LUKISAN MONALISA KEMBALI DITELITI

The INDEPENDEN’S – Weblog, Paris  – WajahMonalisa nampaknya akan terus menerus memberi misteri. Untuk kesekian kalinya, lukisan karya Leonardo da Vinci ini membuat para ilmuwan kembali melakukan penelitian.

Bahkan penelitian kali ini harus menggunakan teknologi sinar X untuk memahami bayangan yang terlihat di wajah Monalisa, yang kini tersimpan di Museum Louvre, Paris, Prancis.

Monalisa adalah satu dari tujuh mahakarya Leonardo da Vinci yang diselidiki Phillipe Walter dan rekan-rekannya dari Pusat Riset dan Restorasi Museum Louvre, Paris.

Hasil investigasi yang dimuat dalam jurnal Angewandte Chemie ini menunjukkan adanya lapisan-lapisan pigmen tipis yang digunakan untuk membuat transisi cahaya dari terang ke gelap.

Penelitian ini menghasilkan informasi tentang teknik yang dikenal dengan nama sfumato, yang oleh Da Vinci dan para pelukis masa Renaisans lainnya digunakan untuk menghasilkan gradasi warna di atas kanvas.

“Salah satu hal luar biasa yang bisa Anda lihat di depan lukisan ini adalah Anda tidak bisa melihat adanya goresan kuas atau sidik jari,” kata salah seorang peneliti Dr Laurence de Viguerie.

“Semuanya sangat bagus. Semuanya menyatu. Itu sebabnya sering dikatakan lukisan-lukisan ini mustahil dianalisa karena lukisan-lukisan ini tidak memberi petunjuk sama sekali,” papar De Viguerie kepada BBC News.

Penelitian sebelumnya sudah terlebih dulu menegaskan aspek-aspek kunci sfumato, namun Philippe Walter dan rekan-rekannya memberikan informasi tambahan tentang bagaimana Da Vinci menguasai teknik tersebut.

Para peneliti menggunakan spektometri sinar X fluoresence (WRF) yang tidak merusak lukisan untuk menentukan komposisi dan ketebalan setiap lapisan cat.

Sembilan lukisan wajah, termasuk Monalisa, diteliti dari tujuh lukisan yang dibuat Da Vinci selama 40 tahun karirnya.

Para ilmuwan mampu merinci berbagai ‘ramuan’ yang digunakan Da Vinci ini untuk menciptakan efek bayangan dalam lukisan-lukisan wajah ini. Selain Monalisa, lukisan-lukisan yang diteliti, antara lain, Virgin of the RocksSaint John the BaptistAnnunciation,BacchusBelle FerronnièreSaint Annethe Virgin, dan the Child.

Dari analisa itu jelaskah bahwa Da Vinci mampu mengaplikasikan sapuan lapisan yang tebalnya hanya beberapa mikrometer. Dan semua lapisan ini ketebalannya hanya sekitar 30-40 micrometer .

Philippe Walter dan Laurence de Viguerie terafiliasi dengan Laboratoire du Centre de Recherche et de Restauration des Musees de France.*

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/seni/2010/07/16/brk,20100716-264072,id.html